Beberapa hari yang lalu kita bertengkar. Aahh, lebih tepatnya aku yang mencari perkara. Aku marah karena tersinggung dengan ucapanmu, hanya itu permasalahannya. Ditambah kamu yang gak cepet-cepet ngerespon marahku, alhasil pikiranku kemana-mana. Hhh.. selalu seperti itu. Aku yang salah. Aku marah pada diriku sendiri, yang tidak bisa mengendalikan emosi dan perasaan. Marah sekali. Sampai akhirnya pikiranku kembali tenang, dan ternyata kamu ngajak putus. Oh nooooo...
Nggak mau lagi deh aku kehilangan kamu. Aku yang salah, aku pantas mendapat peringatan seperti itu dari kamu. Tapi aku paling gak betah dengan diam kamu. Beneran deh, aku paling gak betah kalo didiemin. Hhhh...
Haduh, haduh, haduh..
Sudah tau kamu sibuk, bingung, banyak masalah, aku masih nambahin masalah kamu. Egois banget kan aku. Maaf, sampai sekarang aku masih belum bisa menahan emosi dan memahami kamu. Mungkin karena pengaruh jarak dan komunikasi, maaf...
Sekarang, entah sudah berapa hari kita diem, aku tetap memberimu kabar via FB. Karena nggak pengen ganggu kamu dengan bunyi hape. Aku juga gak tau apa kamu masih marah ma aku ato nggak, yang jelas aku nolak kita putus ataupun break.
Harusnya aku tau apa konsekuensi kembali memiliki kamu, tapi ternyata aku masih saja tidak bisa memahami kamu, maaf...
Ya sudah, sekarang semoag saya benar-benar jera dengan kesalahan saya satu ini. Semoga saja kita menjadi lebih baik. Aamiin..
Love you, A..
:)