Minggu, 14 Juli 2013

14 Juli 2013

Hari ini, sengaja aku tidak sedikitpun memberikan ucapan padamu. Bukan, bukan karena aku marah, namun karena aku merasa ucapan dariku tidaklah penting bagimu, tak akan pengaruhnya ada ataupun tidak adanya ucapan dariku. Cukup berat hari ini aku lalui, di tengah aktivitas menjalani ibadah puasa, selalu saja bayanganmu hadir, mengingatkan bahwa hari ini adalah hari dimana seharusnya aku berada di sampingmu, memberikan sedikit kejutan seperti yang pernah aku rencanakan. Kado yang terbungkus sempurna pun belum sempat kukirimkan padamu. Mungkin kelak aku akan memberikannya dengan tanganku sendiri.
Hari ini, hari yang sangat berat untuk kulalui. Dalam hati kecil ingin rasanya melihat senyummu dan memelukmu sembari mengatakan, "Selamat ulang tahu, Sayang..." Namun aku sadar itu tidak akan terjadi. Ada banyak kesalahan yang aku buat hari ini. Pikiranku tidak menyatu dengan sempurna, hilang keping demi keping, tak mampu menangkap gelombang lain untuk direspon. Aku hanya membayangkan bagaimana bahagianya kamu mendapatkan ucapan bahkan (mungkin) kado istimewa dari dia yang selama ini kau puja. Sesak dada ini membayangkannya. Kamu tahu apa yang aku lakukan untuk menghindari itu semua? TIDUR. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Tapi rupanya dalam tidur pun aku masih saja merasa kecewa padamu, hingga pada akhirnya terbangun dengan perasaan yang sangat mengganggu.
Kecewa dengan sikapmu itu sudah biasa, bahkan di ujung hubungan kita, kau pun tidak memberikan kejelasan. Itukah caramu membunuh rasa ini? Sangat berhasil upayamu, rasa ini kian hilang dari hari ke hari. Maaf...
Aku sendiri tengah mempersiapkan hati untuk kelak menerima kenyataan bahwa kamu telah bersama yang lain. Mungkin sangat sakit kelak, karena itulah saat ini aku melindungi hatiku. Maaf jika aku terkesan jahat padamu, bukan maksudku untuk menyakiti hatimu tanpa sadar.
Ahh.. Mungkin kamu tidak merasa sakit hati dengan sikapku karena memang tidak ada pengaruhnya untuk kamu.. :)
Sudahlah, kisah kita cukup sampai di sana, biarkan semuanya semakin membeku. Aku tidak ingin menjadi pengganggu sepetri yang pernah kamu katakan. Biarkan semua begini walau pada suatu hari kelak aku akan datang menghampiriu berandamu, tanpa berminat sedikitpun masuk ke dalamnya, karena aku tahu di dalam sana telah ada penghuni baru yang nyaman bersama kehangatanmu... 
Cukup di sini saja aku mengucapkan dan mendoakan kamu di hari istimewamu.. Cukup aku dan Tuhan yang tahu... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar