Aaaa...
Badanku sakit semua... Hiks...
Gara-garanya kemarin kecelakaan, cium pantat mobil. Pundak kanan nggak bisa bergerak, kaki kanan besem-besem, leher juga sakit2 gak bisa noleh. Payah...
Kemarin, berangkat ke Jember sengaja nggak beri kabar karena aku takut ganggu dan aku pikir kamu nggak butuh kabar... Pas kecelakaan sengaja aku gak beri kabar orang rumah karena ibu gampang panik, aku tidak mau ibu terserang jantung, hmmm... Dan ternyataaaa orang pertama yang justru aku beri kabar adalah kamu, hehehe...
Aku kecelakaan...
Hanya itu yang bisa aku ketik, bingung dengan keadaan sepeda motor yang rusak dan badan yang kesakitan. Saat itu aku sudah diamankan orang sekitar. Hujan pula setelah kecelakaan itu, jadilah sekalian aku ngiup.
Lho kapan? Dimana?
Dari pesan singkatmu sepertinya kamu khawatir dengan keadaanku. Aku tersenyum, ada kekuatan di sana. Aku merindukan khawatirmu. Belum sampai balasanku, kamu menghubungiku, tak segera aku angkat karena aku berpikir kamu mencari sinyal yang sempat terputus sehingga balasanku gak sampe-sampe.
ternyata kamu kembali menelepon, aku angkat, sebentar kamu menanyakan keadaan dan kronologinya. Suaramu tergesa-gesa, ada kekhawatiran di sana yang aku dengar, aku berusaha untuk meredam khawatirmu. Belum selesai aku mengisi ulang kekuatanku dengan mendengar suaramu, sambungan terputus. Tak lama kemudian pesan singkatmu masuk, Aku kehabisan pulsa, yank...
Cukup, aku merasa cukup dengan sebentar saja mendengar suaramu. Terima kasih atas khawatirmu, maaf membuat kamu kehabisan pulsa, hehehe...
Ya, ndak papa... Ini aku sudah mau pulang...
dan balasanmu benar-benar menguatkan aku, Hati-hati di jalannya, yank, pelan-pelan aja di jalannya... Yang penting nyampek rumah... Begitu pesan singkatmu, ku balas, Ya, yank...
Di tempat kejadian saat kecelakaan...
Mobil itu sudah mbuntuti aku dari Jember, awalnya aku nggak sadar, baru pas isi bensin di daerah Bondowoso, mobil itu juga ikut berhenti. Pikirku biar sajalah, lagipula dia gak ganggu perjalananku. Pas nyampe daerah Kelabang, ada angkutan berhenti mendadak, mobil yang mbuntuti sudah di depanku, dia ambil jalur kanan, aku di belakangnya ngikuti, mumpung dibukakan jalan pikirku. Jarakku dengan dia dekat, sampe dia ngerem mendadak, aku ndak sempat ngerem dan akhirnya BRUUUK... Aku jatuh, sepedaku ambruk nindih kakiku, tanganku pegang setir, nahan sepeda biar nggak jauh-jauh amat mencelatnya, dan di pundak ada bunyi 'duuuk..', Leptopku... (haduh, aku langsung kepikiran data skripsi >.< )
Masih tidur di jalan, aku sempat liat mobil itu terus jalan, tambah ngebut malah. Orang-orang sekitar berdatangan, memapah aku, membawakan sepedaku ke pinggir jalan.
Ada ibu-ibu setengah baya yang baik hati, bawain minum buat aku. Aku duduk di amperan warung, orang-orang ngerubungi, ada yang tanya alamatku, ada yang tanya nomor keluarga yang bisa dihubungi, semua hanya aku jawab, "Saya bisa pulang sendiri kok, asal sepedanya gak rusak. Jangan hubungi keluarga saya, saya takut mereka kaget, kasian..."
Orang-orang pada bengong, segera aku ingat leptop, periksa leptop saat itu juga, alhamdulillah ndak papa (^.^)
Ibu-ibu yang nolong nyeletuk, "Saya pikir cowok tadi, ternyata cewek" (-.-")
Aku hanya tersenyum mendengarnya. Orang-orang akhirnya bubar setelah cek sepedaku dan hujan mulai turun.
Hhhh...
Ada banyak hal yang bisa aku ambil dari kecelakaan ini. Semoga ini yang pertama dan terakhir kalinya saya cium-cium kendaraan di jalan, hehehe...
- MM -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar