Kisah kita sempat terhenti, lama dan membuat hati ini berantakan. Memulai kembali kisah kita adalah pilihan, kurasakan hati ini masih berpijak padamu meski sempat melangkah di hati yang lain. Mengenal dan menerima masing-masing kekurangan tidaklah mudah kita lakukan, ada banyak kendala di sana. Dengan kedewasaanmu, keraguan dalam hati ini berhasil hancur, terima kasih...
Tak jarang ketika cemburu datang dan membakar keyakinanku padamu, ku meminta untuk sudahi saja kisah kita. Namun kamu bertahan, membuat segalanya tenang dan berusaha membuka mataku, meyakinkan aku, dan memberikan segumpal cinta yang kian membesar. Seakan sayangmu adalah amoeba yang tak mati hanya karena terbelah, justru berkembang biak. Amoeba tak terlihat. Amoeba yang menjalar di di setiap inci langkahku, terima kasih...
Ku sadari, aku adalah pencemburu kelas dunia. Masa lalu lah yang mencetakku seperti itu. Aku yang telah melihat banyak kebohongan, banyak hati yang terluka karenanya. Maafkan aku jika akhirnya kamu merasa tidak nyaman dengan ini semua. Namun kamu bertahan, menghadapi sikapku dengan anggun, aku suka, terima kasih...
Ku sadari, kamu adalah pecandu aktivitas yang tak kenal lelah. Tidak mustahil jika ada bidadari di luar sana yang menginginkanmu, memujamu, atau bahkan menyembahmu tanpa meminta imbalan. Kau menatap mataku, seakan tak peduli pada mereka walau kau tetap memberikan kehangatan layaknya matahari yang tak pernah memilih pada siapa sinarnya diberikan. Caramu memandangku, tempatku di hatimu, dan setiap usahamu meyakinkan aku telah menjadi jawaban atas keraguan yang ada, atas kecurigaanku pada mereka. Itu sangat berarti bagiku, terima kasih...
Kelak, aku berharap akan tetap seperti ini. Hati ini untukmu dan hatimu untukku. Semoga saja, aamiin... :)
- MM -
catatan ini dibuat pada 17 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar